Indonesia dari dahulu dikenal sebagai negera sejuta budaya tradisional
yang tersebar diseluruh penjuru, tidak ada negara dimana pun yang
mengalahkan keanekaragaman budaya bangsa kita. Bahkan itu sudah diakui
oleh beberapa Negara di dunia yang pernah mencipipi & belajar
tentang budaya kita.
Tapi sungguh amat disayangkan, justru mereka yang hidup & bergelut dalam dunia budaya justru secara kehidupan sangat tidak berkecukupan. Bahkan tak jarang dari seniman tradisional, yang rela menjadi pengamen jalanan hanya demi memenuhi kebutuhan sehari – hari keluarga mereka. Tak ada yang peduli & mau peduli tentang hal tersebut, tapi mereka selalu tetap semangat untuk melestarikan budaya tradisional warisan leluhur hingga akhir hayat.
Banyak sudah yang mereka korbankan mulai dari keluarga,harta & waktu demi sebuah seni tradisional yang mereka anggap sebagai nyawa mereka sendiri. Mereka mungkin orang pertama, selain kita, pemerintah atau politisi yang berteriak lantang ketika budaya yang mereka tekuni sejak kecil hingga saat ini diklaim oleh bangsa lain. Nasib mereka, bagai diujung tanduk, yang mana ketika budaya tradisonal itu mulai ditinggalkan atau bahkan punah maka seniman tradisional seperti mereka pun akan ikut punah secara perlahan tetapi pasti.
Tak ada satu pun lembaga atau instansi,yang bisa menjamin hidup mereka sekarang & nanti sebagai seniman tradisional sekaligus pahlawan budaya.Karena dari tubuh & semangat merekalah,budaya kita akan tetap ada & dikenal hingga generasi berikutnya.
Kesimpulan : Mungkin mereka bukan pahlawan yang tercatat dalam buku sejarah pendidikan,yang akan terus dikenang sepanjang masa tapi mereka adalah manusia super melebihi kemampuan akal & tubuh mereka sendiri untuk tetap berjuang melestarikan budaya asli bangsa Indonesia yang mulai di tinggalkan oleh generasi muda saat ini.
Tapi sungguh amat disayangkan, justru mereka yang hidup & bergelut dalam dunia budaya justru secara kehidupan sangat tidak berkecukupan. Bahkan tak jarang dari seniman tradisional, yang rela menjadi pengamen jalanan hanya demi memenuhi kebutuhan sehari – hari keluarga mereka. Tak ada yang peduli & mau peduli tentang hal tersebut, tapi mereka selalu tetap semangat untuk melestarikan budaya tradisional warisan leluhur hingga akhir hayat.
Banyak sudah yang mereka korbankan mulai dari keluarga,harta & waktu demi sebuah seni tradisional yang mereka anggap sebagai nyawa mereka sendiri. Mereka mungkin orang pertama, selain kita, pemerintah atau politisi yang berteriak lantang ketika budaya yang mereka tekuni sejak kecil hingga saat ini diklaim oleh bangsa lain. Nasib mereka, bagai diujung tanduk, yang mana ketika budaya tradisonal itu mulai ditinggalkan atau bahkan punah maka seniman tradisional seperti mereka pun akan ikut punah secara perlahan tetapi pasti.
Tak ada satu pun lembaga atau instansi,yang bisa menjamin hidup mereka sekarang & nanti sebagai seniman tradisional sekaligus pahlawan budaya.Karena dari tubuh & semangat merekalah,budaya kita akan tetap ada & dikenal hingga generasi berikutnya.
Kesimpulan : Mungkin mereka bukan pahlawan yang tercatat dalam buku sejarah pendidikan,yang akan terus dikenang sepanjang masa tapi mereka adalah manusia super melebihi kemampuan akal & tubuh mereka sendiri untuk tetap berjuang melestarikan budaya asli bangsa Indonesia yang mulai di tinggalkan oleh generasi muda saat ini.