Apa itu Gengsi |
Pernahkah anda merasa gengsi? Menurut kamus Bahasa Indonesia, gengsi adalah harga diri, Merlalu membanggakan kehormatan serta ketinggian diri. Nah, kalau menurut Mario Teguh, gengsi itu adalah kebanggaan kosong atas kelebihan yang dibiayai dengan kekurangan. Ah….bahasanya pada ketinggian ya. Oke, Gengsi menurut bahasa yang paling mudah dipahami dan simple adalah takut akan jatuhnya harga diri.Gengsi adalah penyakit yang sering melanda jiwa manusia, menjaga wibawa seringkali menjadi alasan manusia untuk bersifat gengsi.
Sebagai contoh: Direktur yang tidak nafsu makan ditepi jalan bersama karyawannya karena alasan menjaga wibawa, pejabat yang gengsi mengunjungi rakyat miskin karena alasan belum masa kampanye. Dosen yang gengsi duduk dikantin kampus bersama mahasiswanya karena alasan takut kehilangan wibawa.
Perbedaan jenjang pendidikan juga sering membuat manusia merasa gengsi jika harus disamakan dengan mereka yang jenjang pendidikannya rendah. Gengsi sering juga ditemukan antara senior dan junior. Contoh sederhana adalah gengsinya senior jika harus meminta maaf pada junior saat mereka bersalah, gengsinya senior saat harus mengakui kehebatan junior, ataupun gengsinya senior saat harus ngulang mata kuliah bersama adik-adik kelas. Eh, gengsi itu kadang sudah jadi kebutuhan lo, bahkan gengsi itu kadang juga sering berubah nama menjadi “kebutuhan”. Mobil mewah, Rumah besar, dan uang banyak, semuanya menjadi alasan kebutuhan, gengsikah?
Banyak orang yang pulang ke kampung harus punya mobil dan banyak uang, dengan alasan biar dikatakan sukses, gengsikah?. Banyak orang yang ingin melanjutkan studi Master (S2) bukan karena tujuan pendidikan dan perubahan sosial, tetapi hanya karena ingin kelihatan tinggi pendidikannya saja didepan orang lain dan biar terpandang hebat, gengsikah?. Ada juga yang beli ijazah murahan biar dapat gelar sarjana tanpa kuliah, gengsikah?. Dan ada juga yang sudah kuliah S3, namun tidak terima dikritik oleh sarjana S1, gengsikah? Ada juga yang masuk ke sekolah dan kampus tertentu yang katanya keren, bahkan harus membayar mahal-mahal agar lulus dan biar terlihat almamater pendidikannya WOW GITU, gengsikah?, ada juga anak-anak daerah yang sok tidak bisa bahasa daerahnya, gengsikah? Ada juga yang pamer motor dan mobilnya keren namun semuanya rental, gengsikah? Ada juga yang berpenampilan modis dengan gaya anak pejabat gedongan namun isi dompetnya blank, gengsikah?
Wah….banyak sekali contoh gengsi di dunia ini yang tidak pernah kita sadari.Namun, tidak semua orang memeliharakan sifat gengsi dan egoisnya. Mereka adalah orang-orang yang berjiwa sosial tinggi, memiliki rasa emosional yang kuat, dan yang pasti orang-orang yang tidak egois terhadap perbedaan kasta manusia.
Orang-orang yang tidak sombong dengan tingkatan jabatan dan pendidikan mereka, Juga bukan yang menganggap diri paling wow sedunia. Gengsi pada hakikatnya hanya akan menghambat hubungan sosial kita dalam bermasyarakat, juga akan memutuskan tali silaturahmi dan yang pasti akan menutup pintu rezeki.
So, pernahkah anda mengalami sindrom “gengsi”?, pastiya semua kita pernah mengalaminya, tapi kalau bisa, usahankan hanya untuk gengsi di depan Tuhanmu, gengsi berbuat dosa dan kejahatan. Dan satu lagi yang mesti kita ingat bahwa gengsi tidak akan membuat manusia menjadi sukses, namun sukses akan menjadikan manusia bergengsi. So, let’s say goodbye to GENGSI. No gengsi-gengsian deh..