1. Keberanian untuk berinisiatif
Kekuatan
yang sebenarnya tidak lagi menjadi rahasia atas kesuksesan orang-orang
terknenal yaitu mereka selalu punya ide-ide cemerlang! Seorang Donald
Trump yang "mendunia" karena superioritasnya di bidang Real Estate
awalnya berproses dari status bangkrut dan akhirnya berpredikat Raja
Real Estate, adalah contoh dari seorang yang jenius dan berani
berinisiatif. Kita tentu mengenal serial TV The Apprentice, kontes Miss
Universe, Online University bernama TrumpUniversity.com, bahkan di
negara asalnya boneka Donald adalah sebuah icon dan produk laris selain
buku-buku bestseller-nya. Dan inisiatif adalah kekayaan semua orang,
tinggal orang itu mau atau tidak untuk berinisiatif mengemukakan
ide-idenya.
2. Tepat waktu
Sebuah
hal yang pasti untuk semua orang di dunia ini tanpa terkecuali adalah
bahwa kita memiliki jumlah waktu yang sama yaitu 24 jam sehari. Seorang
yang menepati janji dan tepat waktu menunjukkan bahwa dia adalah seorang
yang memiliki kemampuan mengatur/manage sesuatu yang paling terbatas
tersebut. Kemampuan untuk hadir sesuai janji adalah kunci dari semua
keberhasilan, terutama keberhasilan berbisnis dan berinteraksi.
Memberikan perhatian lebih terhadap waktu merupakan pencerminan dari
respek terhadap diri sendiri dan kolega dan
mitra kita.
3. Senang melayani dan member
Sebuah
rumus sukses dari banyak orang sukses adalah mampu memimpin, namun
sebuah additional attribute dari sikap kepemimpinan adalah kebiasaan
melayani dan memberi. The more you give to others, the more respect you
get in return. Dan, keikhlasan adalah kunci untuk sifat ini. Kebaikan
lain akan terus mengalir tanpa henti saat kita mampu memberi dan
melayani dengan ikhlas. Ini mungkin bisa dibilang sebagai bonus saja!
Tetapi, setidaknnya dengan memberi dan melayani berarti menunjukkan
kepada teman, kolega serta rekan kita betapa suksesnya diri kita
sehingga membuat orang lebih yakin bermitra dan bergaul dengan diri
kita.
4. Membuka diri terlebih dahulu
Barangkali
kita pernah bertemu orang yang selalu mau tahu tentang hal pribadi
orang lain namun dia terus menutup diri agar jati dirinya tidak terbuka.
Mereka biasanya hidup dalam ketakutan dan kecurigaan, dan selalu
berprasangka buruk kepada siapa saja yang dijumpainya. Sikap ini adalah
unsur yang tidak dimiliki banyak orang sukses. Rasa percaya dan
kebesaran hati untuk membuka diri terhadap lawan bicara merupakan cermin
bahwa kita nyaman dengan diri sendiri, lantas tidak ada yang perlu
ditutupi, itulah yang dicari oleh para partner sejati dan sebagian besar
dari kita akan setuju bahwa tidak banyak orang yang mau bekerja sama
dengan orang yang misterius, betul tidak?
5. Senang bekerja sama dan membina hubungan baik
Kemampuan
bekerja sama dalam tim adalah salah satu kunci keberhasilan utama.
Kembali kita mengambil contoh Donald Trump. Dalam serial TV The
Apprentice, Trump memiliki tim yang loyal dan menjadi perpanjangan
tangan dirinya dalam menemukan para calon "orang kepercayaan" yang baru.
Pada akhirnya, Trump akan memiliki sebuah tim yang sangat loyal dan
bervisi sama dengan menciptakan jaringan kerja yang baik, sehingga jalan
menuju sukses itu semakin terbuka lebar.
6. Senang mempelajari hal-hal baru
Ciputra
dan Aburizal Bakrie adalah seorang yang bisa dikatakan sebagai orang
sukses dalam bidangnya yaitu commerce. Tapi saat mereka mendirikan
universitas, apakah mereka beralih sebagai seorang pendidik? Atau mereka
sendiri sebenarnya adalah profesor? Jelas tidak, mereka tetap seorang
entrepreneur, namun dengan kegemarannya mencari hal-hal baru serta
langsung menerapkannya, maka dunia bisnis semakin terbuka luas baginya.
Dunia bisnis ibarat sebagai tempat bermain yang laus dan tidak terbatas.
Jadi senang belajar dan mencari hal baru adalah sebuah sikap
kesuksesan.
7. Jarang mengeluh
Profesionalisme
adalah yang paling utama. Lance Armstrong pernah berkata, "There are
two kinds of days: good days and great days." Hanya ada dua macam hari:
hari yang baik dan hari yang sangat baik. Adalah baik jika kita tidak
pernah mengeluh, walaupun suatu hari mungkin kita akan jatuh dan gagal.
Mengapa? Karena setiap kali gagal, itu adalah kesempatan bagi diri kita
untuk belajar mengatasi kegagalan itu sendiri sehingga tidak terulang
lagi di kemudian hari. Hari di mana kita gagal tetap sebagai hari yang
baik.
8. Berani menanggung resiko
Jelas,
tanpa ini tidak ada kesempatan sama sekali untuk menuju sukses.
Sebenarnya setiap hari kita menanggung resiko, walaupun tidak disadari
penuh. Resiko hanyalah akan berakibat dua macam: be a good or a great
day. Jadi, jadi tidak perlu dikhawatirkan lagi bukan? Kegagalan pun
hanyalah kesempatan belajar untuk tidak mengulangi hal yang sama di
kemudian hari dan tentunya ambang kepada kesuksesan akan lebih dekat.
9. Berpikir positif setiap saat
Berpikir
positif adalah environment atau default state di mana keseluruhan
eksistensi kita berada. Jika kita gunakan pikiran negatif sebagai
default state, maka semua perbuatan kita akan berdasarkan ini
(kekhawatiran atau cemas). Dengan pikiran positif, maka perbuatan kita
akan didasarkan oleh getaran positif, sehingga hal positif akan semakin
besar kemungkinannya. Semakin positif kita menyikapi hambatan, semakin
besar kesempatan kita menemukan penyelesaian atas hambatan tersebut.
10. "Comfortable in their own skin"
Menutup-nutupi
sesuatu maupun supaya tampak "lebih" dari lawan bicaranya. Pernah
bertemu dengan orang sukses yang rendah diri alias tidak nyaman dengan
diri mereka sendiri? Tidak ada tentunya. Kenyamanan menjadi diri sendiri
tidak perlu ditutup-tutupi supaya lawan bicara tidak tersinggung karena
setiap orang mempunyai tempat tersendiri di dunia yang tidak bisa
digantikan oleh orang lain. Saya adalah saya, mereka adalah mereka.
Dengan menjadi diri saya sendiri, saya tidak akan mengusik keberadaan
mereka. Jika mereka merasa tidak nyaman, itu bukan karena kepribadian
saya, namun karena mindset yang berbeda dan kekurangmampuan mereka dalam
mencapai kenyamanan dengan diri sendiri. Sikap dasar orang sukses
tersebut di atas barangkali dapat menjadi cerminan dan memuluskan
langkah kita untuk mencapai kesuksesan yang kita impikan, tinggal kita
yang memutuskan,