Setelah tertangkapnya dua orang tersangka Pelaku Pembunuhan sadis franciesca Yofi yang terjadi di Kota Bandung tersebut, Polisi terus berusaha mengintrogasi tentang motif atas pembunuhan tersebut.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri, Kombes Pol Agus Rianto, mengatakan kepolisian akan terus mendalami keterangan dan bukti-bukti yang ada untuk membuktikan bahwa benar dua orang itu sebagai pelakunya.
"Apakah betul pengakuan yang dia berikan akan ditentukan nanti. Kami juga akan proses sesuai dengan undang-undang. Polisi kan tidak menuntut pengakuan, tetapi mencari keterangan," kata Agus dalam keterangan pers di kantornya.
Agus menambahkan, pihaknya akan menguatkan berbagai keterangan saksi maupun pelaku dengan alat bukti. Dia tidak ingin, keterangan pelaku berubah saat di pengadilan.
"Jangan sampai di depan polisi mengaku sebagai pelaku, tapi saat di persidangan, kalimatnya berbeda. Lalu menyalahkan polisi karena dia disiksa untuk mengatakan hal sesuai keinginan kami," tutur Agus.
Terkait maraknya kasus hukum di wilayah Bandung, Jawa Barat, Agus menanggapinya santai.
Kata Agus, belum ada hal yang terlalu siginifikan baik dari jumlah korban dan peristiwa yang terjadi di Bandung. Menurutnya, kasus yang dialami Sisca bisa terjadi di mana pun di Indonesia.
"Kasus ini kan menjadi atensi publik karena ada bukti video CCTV sehingga menjadi ramai," ujar Agus.
Agus meminta publik untuk bersabar dan membiarkan Polrestabes Bandung untuk mengusut kasus itu hingga tuntas.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Saat sedang memarkirkan mobil Nissan Livina X-gear di halaman indekosnya, di Jalan Setra Indah Utara No 11, Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung. Saat itu, dalam keadaan gerbang terkunci, Sisca turun dan hendak membuka gembok pagar.
Namun tiba-tiba dua orang menggunakan helm full-face menarik paksa Sisca dan dilakukan penganiayaan serta diseret menggunakan sepeda motor. Kondisi di lokasi kejadian sangat sepi saat insiden tersebut terjadi.
By : VIVANEWS
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri, Kombes Pol Agus Rianto, mengatakan kepolisian akan terus mendalami keterangan dan bukti-bukti yang ada untuk membuktikan bahwa benar dua orang itu sebagai pelakunya.
"Apakah betul pengakuan yang dia berikan akan ditentukan nanti. Kami juga akan proses sesuai dengan undang-undang. Polisi kan tidak menuntut pengakuan, tetapi mencari keterangan," kata Agus dalam keterangan pers di kantornya.
Agus menambahkan, pihaknya akan menguatkan berbagai keterangan saksi maupun pelaku dengan alat bukti. Dia tidak ingin, keterangan pelaku berubah saat di pengadilan.
"Jangan sampai di depan polisi mengaku sebagai pelaku, tapi saat di persidangan, kalimatnya berbeda. Lalu menyalahkan polisi karena dia disiksa untuk mengatakan hal sesuai keinginan kami," tutur Agus.
Terkait maraknya kasus hukum di wilayah Bandung, Jawa Barat, Agus menanggapinya santai.
Kata Agus, belum ada hal yang terlalu siginifikan baik dari jumlah korban dan peristiwa yang terjadi di Bandung. Menurutnya, kasus yang dialami Sisca bisa terjadi di mana pun di Indonesia.
"Kasus ini kan menjadi atensi publik karena ada bukti video CCTV sehingga menjadi ramai," ujar Agus.
Agus meminta publik untuk bersabar dan membiarkan Polrestabes Bandung untuk mengusut kasus itu hingga tuntas.
Diseret Motor
Franceisca Yovie terbunuh pada tanggal 5 Agustus kemarin. Wanita yang bekerja sebagai branch manager
di PT Venera Multi Finance itu tewas dengan luka di sekujur tubuhnya
akibat diseret dengan menggunakan sepeda motor dan luka bacok.Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Saat sedang memarkirkan mobil Nissan Livina X-gear di halaman indekosnya, di Jalan Setra Indah Utara No 11, Kelurahan Cipedes, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung. Saat itu, dalam keadaan gerbang terkunci, Sisca turun dan hendak membuka gembok pagar.
Namun tiba-tiba dua orang menggunakan helm full-face menarik paksa Sisca dan dilakukan penganiayaan serta diseret menggunakan sepeda motor. Kondisi di lokasi kejadian sangat sepi saat insiden tersebut terjadi.
By : VIVANEWS