Rokok dapat memberi efek nikmat, santai
dan ketenangan. Namun rokok juga akan membawa bahaya dan efek tidak baik
terhadap tubuh, keluarga dekat, masyarakat, lingkungan dan tentunya
juga perekonomian.
Setelah menyala, sebatang rokok dapat
mencapai suhu hampir 2.000 derajat Fahrenheit. Panas tinggi ini membantu
melepaskan ribuan senyawa kimia, termasuk racun seperti karbon
monoksida dan hidrogen sianida, sedikitnya 43 karsinogen, dan berbagai
mutagen. Semua ini dapat ditarik ke dalam tubuh ketika seorang perokok
menghirup. Lebih dari 4.000 bahan kimia yang terdapat pada sebatang
rokok, dimana 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat
menyebabkan kanker bagi tubuh. Sedangkan racun utama pada rokok adalah
tar, nikotin, dan karbon monoksida.
a) Nikotin
Nikotin ditemukan secara alami dalam tanaman tembakau, tidak memiliki bau dan tanpa warna. Nikotin merupakan zat adiktif yang dapat menyebabkan kecanduan dan mempengaruhi syaraf serta peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu terjadinya kangker paru-paru.
Nikotin masuk kedalam tubuh dalam bentuki tetesan kecil yang bertumpu pada partikel tar dalam asap rokok. Saat dihirup ke dalam paru-paru, zat nikotin masuk dengan cepat ke dalam aliran darah hingga mencapai otak dalam waktu sekitar 10 detik. Hanya dalam 5 sampai dengan 10 detik, nikotin telah dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh perokok. Dalam waktu singkat nikotin dalam aliran darah segera menimbulkan efek yaitu membuat si perokok merasa lebih konsentrasi dan santai. Namun kurang dari 30 menit, setelah setengah dari nikotin meninggalkan aliran darah, si perokok mulai merasa kurang berkonsentrasi dan lebih tegang. Selanjutnya si perokok akan meraih rokok lagi untuk mendapatkan efek "nikmat" nikotin tersebut. Seiring waktu, para perokok mulai membutuhkan lebih banyak lagi rokok sepanjang harinya untuk memenuhi hasrat kecanduannya.
Nikotin juga merangsang bangkitnya adrenalin hormon dari anak ginjal yang menyebabkan jantung berdebar dan meningkatkan tekanan darah serta kadar kholesterol dalam darah.
a) Nikotin
Nikotin ditemukan secara alami dalam tanaman tembakau, tidak memiliki bau dan tanpa warna. Nikotin merupakan zat adiktif yang dapat menyebabkan kecanduan dan mempengaruhi syaraf serta peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu terjadinya kangker paru-paru.
Nikotin masuk kedalam tubuh dalam bentuki tetesan kecil yang bertumpu pada partikel tar dalam asap rokok. Saat dihirup ke dalam paru-paru, zat nikotin masuk dengan cepat ke dalam aliran darah hingga mencapai otak dalam waktu sekitar 10 detik. Hanya dalam 5 sampai dengan 10 detik, nikotin telah dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh perokok. Dalam waktu singkat nikotin dalam aliran darah segera menimbulkan efek yaitu membuat si perokok merasa lebih konsentrasi dan santai. Namun kurang dari 30 menit, setelah setengah dari nikotin meninggalkan aliran darah, si perokok mulai merasa kurang berkonsentrasi dan lebih tegang. Selanjutnya si perokok akan meraih rokok lagi untuk mendapatkan efek "nikmat" nikotin tersebut. Seiring waktu, para perokok mulai membutuhkan lebih banyak lagi rokok sepanjang harinya untuk memenuhi hasrat kecanduannya.
Nikotin juga merangsang bangkitnya adrenalin hormon dari anak ginjal yang menyebabkan jantung berdebar dan meningkatkan tekanan darah serta kadar kholesterol dalam darah.
b) Tar
Tar adalah hirokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada di pipa bronkiolus yang mengarah ke paru-paru. Penimbunan tar pada saluran tersebut akan menimbulkan batuk-batuk atau sesak napas, sedangkan tar yang menempel di jalan napas dapat menyebabkan kanker jalan napas, lidah atau bibir.
c) Karbon Monoksida
Merokok juga dapat meningkatkan jumlah karbon monoksida di dalam paru-paru. Karbon mono oksida lebih mudah terikat pada hemoglobin daripada oksigen, sehingga mengurangi kapasitas oksigen dalam darah. Oleh sebab itu, darah orang yang kemasukan CO banyak, akan berkurang daya angkutnya bagi oksigen dan orang dapat meninggal dunia karena keracunan karbon mono oksida. Pada seorang perokok tidak akan sampai terjadi keracunan CO, namun pengaruh CO yang dihirup oleh perokok dengan sedikit demi sedikit, dengan lambat namun pasti akan berpengaruh negatif pada jalan napas dan pada pembuluh darah. Meningkatnya level karbon monoksida dalam darah mengakibatkan para perokok harus mengerahkan usaha fisik yang lebih untuk mencapai tugas tertentu dibandingkan bukan perokok, sehingga jantung pun harus bekerja lebih keras.
Penyakit Yang Ditimbulkan oleh Kebiasaan Merokok
Salah satu penyebab utama kematian
manusia setiap tahunnya adalah merokok. Kebiasaan merokok selama
bertahun-tahun dapat menyebabkan berbagai penyakit, yaitu: 1) berisiko
lebih tinggi menderita katarak yang menyebabkan kebutaan; 2) kanker pada
mulut, tenggorokan, pita suara, dan esofagus; 3) penyakit gusi, pilek,
dan kerongkongan kering; 4) kanker paru-paru; 5) pneumonia, bronkitis,
asma, batuk kronis, dan bengek; 6) gagal jantung, serangan jantung,
hipertensi, stroke; 7) kanker perut dan kanker lambung; 8) kanker
ginjal; 9) kanker pankreas fatal; 10) kemandulan, bayi lahir prematur,
bobot kurang, gangguan pernapasan; dan 11) tulang rapuh. Selain itu,
penggunaan tembakau berkepanjangan menyebabkan noda jari dan gigi, dan
mulut bau.
Merokok dan Efek Keuangannya
Seseorang yang mencoba merokok biasanya
akan ketagihan, karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam
kondisi apapun. Akibatnya, seorang rela mengeluarkan banyak uang untuk
memuaskan hasratnya untuk merokok.
Merokok adalah urusan mahal, harga
rata-rata sebungkus rokok adalah Rp. 10.000,-. Bayangkan seorang perokok
membakar tiga bungkus rokok per hari. Ia harus menyisihkan uang sebesar
Rp. 30.000,- per harinya untuk membeli rokok , dan Rp. 900.000,- setiap
bulannya, serta Rp. 10.800.000,- dalam satu tahun. Sepuluh tahun
kedepan, perokok tersebut wajib menyisihkan uang serendah-rendahnya
sebesar Rp. 108.000.000,- hanya untuk membeli rokok saja.
Selain itu, biaya untuk perobatan medis
juga harus dipersiapkan, sebab perokok cenderung lebih mudah terserang
penyakit, mulai dari infeksi saluran pernapasan dan keluhan kecil
lainnya seperti pilek dan batuk, sampai dengan penyakit parah seperti
penyakit jantung, kanker, penyakit jantung, penyakit paru-paru, masalah
pernapasan dan masalah lain yang berkaitan dengan pankreas, ginjal, dan
hati.